BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Ikhtiologi
berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu “Ichthyes” yang artinya ikan dan
“Logos” artinya ilmu. Dengan demikian Ikhtiology adalah suatui ilmu pengetahuan
yang mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya. Ikan didefenisikan
sebagai binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikiotherm), hidup dalam
lingkungan air, pergerakan dan kesetimbangan badannya terutama menggunakan
sirip dan pada umumnya bernafas dengan insang.
Dalam
mempelajari kajian ilmu ikhtiologi terdapat banyak sekali manfaat yang bisa
kita dapatkan, beberapa diantaranya adalah dapat mengetahui morfologi ikan,
ciri morfometrik dan meristik ikan, sistem integumen, anatomi dalam ikan,
sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah, sistem otot, sistem rangka
dan dapat mengidentifikasi ikan.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari praktikum
ini adalah :
1.
Untuk mengetahui morfologi ikan
2.
Untuk mengetahui ciri morfometrik dan meristik ikan
3.
Untuk mengetahui sistem integumen ikan
4.
Untuk mengetahui anatomi ikan secara umum
5.
Untuk mengetahui sistem pencernaan makanan pada ikan
6.
Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada ikan
7.
Untuk mengetahui sistem otot pada ikan
8.
Untuk mengetahui sistem rangka pada ikan
1.3.
Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah, mahasiswa bisa menerapkan secara
langsung tentang teori yang telah diberikan selama dalam perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Klasifikasi ikan kembung
Klasifikasi ikan kembung berdasarkan Saanin (1968) adalah sebagai berikut :
Phylum: Chordata
Kelas: Pisces
Ordo: Percomorphi
Famili: Scombroidae
Genus : Rastrelliger
Species: Rastrelliger
kanagurta
2.2.
Morfologi ikan
Menurut Saanin (1968), bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara,
tingkah laku, dan kebiasaan hidup di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata
lain, habitat atau lingkungan dimana ikan itu hidup akan berpengaruh terhadap
bentuk tubuh; sedangkan cara bergerak maupun tingkah lakunya akan berbeda dari
satu habitat ke habitat lainnya.
Ikan akan menyesuaikan diri terhadap faktor-faktor fisika, kimia,
biologi dari habitat ikan yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air,
arus air, pH, salinitas, dan makhluk-makhluk lainnya seperti plankton,
jasad-jasad renik, benthos, dan sebagainya (Saanin H,1968).
Ikan yang hidup di dalam lumpur diantara bebatuan, tumbuhan air,
misalnya ikan belut dan ikan sidat akan memiliki bentuk tubuh memanjang seperti
ular. Sedangkan pada ikan perenang cepat seperti tengiri, tongkol dan tuna
mempunyai bentuk stream line (Djuanda, 1981).
Tubuh ikan pada umumnya mempunyai atau terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu bagian kepala, badan, dan ekor. Ikan umumnya berbentuk simetris bilateral
namun ada juga yang berbentuk tidak simetris bilateral yaitu ikan ilat-ilat
(Cyonoglossus monopus) dan yang lainnya (Rahardjo, 1985).
Pada bagian kepala (caput) ikan, terdapat organ mata (organon visus),
mulut (rima oris), lekuk hidung (fovea nasalis), dan tutup insang (operculum).
Pada sebagian ikan juga terdapat sungut dan antena. Fungsi hidung pada ikan
bukan untuk pernafasan melainkan untuk penciuman. Operculum atau tutup insang
yang terdapat diantara kepala dan tubuerguna untuk melindungi insang. Ikan
elasmobranchia tidak mempunyai tutup insang (Rahardjo, 1985).
2.3.
Morfometrik dan meristik
Morfometrik
adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan (measuring
methods). Ukuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke bagian tubuh
yang lain. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur antara lain
panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan
panjang sirip, dan diameter mata (Hubbs dan Lagler, 1958; Parin, 1999).
Berbeda
dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran bagian-bagian
tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan penghitungan jumlah
bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Variabel yang termasuk dalam
karakter meristik antara lain jumlah jari-jari sirip, jumlah sisik, jumlah
gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pyloric caeca), jumlah
vertebra, dan jumlah gelembung renang (Hubbs dan Lagler, 1958; Parin, 1999).
Bentuk, ukuran dan jumlah
sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana
kehidupan ikan tersebut. Sisik ikan mempunyai bentuk dan
ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar
dan kasar, sisik sikloid dan stenoid merupakan sisik yang
kecil, tipis atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisik yang lembut.
Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara terus menerus bergerak
pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut,
sedangkan ikan - ikan yang hidup di perairan yang tenang
dan tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi
umumnya mempunyai tipe sisik yang kasar. Sisik sikloid berbentuk
bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementara sisik stenoid mempunyai bentuk
seperti sikloid tetapi mempunyai pinggiran yang kasar, (Lalli, 1993)
Sirip-sirip
pada ikan umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Sirip
punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut sirip tunggal atau sirip tidak
berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip
berpasangan. Macam-macam sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk
sirip tersebut. Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris,
apabila lembar sirip ekor bagian dorsal sama besar dan sama bentuk dengan
lembar bagian ventral, ada pula bentuk sirip ekor yang asimetris yaitu bentuk
kebalikannya, (Sjafei,1989).
2.4.
Sistem integumen
Kulit merupakan organ yang
membungkus tubuh mahluk hidup. Kulit serta derivatnya memiliki fungsi yang
sangat penting menyangkut perlindungan dan penyesuaian tubuh mahluk hidup
terhadap kondisi luar. Kulit berfungsi sebagai protektif misalnya melindungi
jaringan dibawahnya dari gangguan mekanik. Pada kulit terdapat kelenjar yang
menghasilkan subtansi yang bersifat untuk mempertahankan diri, adanya pigmen
pada kulit untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet. Bulu penutup tubuh
pada burung dan adanya kelenjar keringat dapat mencegah kekeringan. Cakar,
kuku, telapok dan duri dapat digunakan untuk mempertahankan diri atau
sebaliknya menyerang lawannya. Pada beberapa hewan akuatik seperti
amphibia, ekskresi karbondioksida terjadi melalui kulit, pada hewan terestrial
sisa-sisa nitrogen diekskresikan melalui kelenjar keringat. Kulit dipergunakan
pula sebagai organ pernafasan terutama bagi katak yang belum
dewasa. Derivat kulit dapat juga dipergunakan sebagai alat gerak, misalnya
bulu pada burung, cakar untuk merayap, selaput kaki dari katak dan itik
digunakan untuk berenang, (Effendie, 1997).
Kulit pada vertebrata
memiliki berbagai macam warna, hal ini disebabkan karena adanya pigmen yang
tersebar di epidermis, khususnya mamalia. Pada kelompok pisces dan amphibia sel
penghasil butir-butir pigmen terletak diperbatasan epidermis-dermis. Di dalam
kulit vertebrata terdapat lima macam kromatofora yaitu melanofora
menyebabkan warna hitam, eritrofora menyebabkan warna merah, dan xantofora
menyebabkan warna kuning,(Mahardono, 1979).
Di dalam dermis terdapat
bahan-bahan pembentuk keping sisik ataupun keping tulang. Keping-keping sisik
tersebut nantinya akan menjadi derivat dermis yaitu sisik. Sisik pada
Pisces merupakan derivat dermis. Sisik terdiri dari tulang atau zat yang mirip
seperti tulang misalnya dentin, ganoin, dan kosmin. Macam
sisik berdasarkan struktur anatomi dan penyusunnya adalah sisik kosmoid,
gaurid, plakoid, stenoid atau skleroid. Sisik plakoid umumnya sangat kecil,
terdiri dari dentin yang dilapisi oleh enameloid dan tulang lamela berbentuk
datar dengan spina(duri) di tengah. Duri tersusun atas dentin. Sisik ini
terdapat pada ikan hiu, ikan pari, dan Elasmobranchii, (Buchar
1991).
Sisik ganoid lebih tipis terdiri dari
lapisan ganoin yang terletak di sebelah luar, berkulit dan juga mengandung
tulang lamela.Terdapat pada Polypterus, Chalamoichtyes dan Latimeria. Sisik
sikloid memiliki tulang lamela tipis yang tembus cahaya serta berbentuk oval.
Bedanya dengan sisik stenoid adalah adanya bentukan seperti sikat,(Mahardono,
1979).
2.5.
Anatomi ikan
Organ-organ
urogenital adalah organ-organ yang berfungsi dalam penyingkiran sisa hasil
metabolik dan organ-organ yang berfungsi dalam reproduksi. Organ yang sangat
berperan dalam ekskresi sisa hasil metabolik ialah ginjal. Ginjal
berbentuk ramping dan memanjang, berwarna merah tua, terletak di atas rongga
perut dan di bawah tulang punggung. Gonad ikan yang merupakan
organ reproduksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu testes yang terdapat pada
ikan jantan dan ovarium yang terdapat pada ikan betina. Pada tahap awal
perkembangan gonad, antara testes dan ovarium tidak dapat dibedakan secara
jelas (Rahardjo dan Muniarti, 1984).
Menurut Pratigyo
(1984), didalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang. Organ
dalam tersebut adalah gelembung renang. Gelembung renang disebut juga
pnematosis, berfungsinya sebagai pengatur daya apung ikan di dalam
air. Sehingga dinamakan alat hidrostatik. Pembuluh darah pada dinding
gelembung renang tersebut menyerap atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi oleh
urat syaraf.
Pada ikan secara umum
bernafas dengan insang. Selain alat pernafasan insang dan paru-paru
beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan seperti labirin yang
dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara, insang tambahan berfungsi
mengambil oksigen dari permukaan air, (Murniyati 2002).
Anus
merupakan ujung dari saluran pencernaan, sisa-sisa metabolisme dikeluarkan
lewat anus. Pada ikan yang bertulang sejati anus terletak disebelah depan
saluran genital (Mahardono, 1979).
2.6.
Sistem pencernaan,
pernafasan dan peredaran darah ikan
Menurut
Fujaya, (2004). Langkah proses pencernaan makanan pada ikan
dimulai dari mulut dan rongga mulut, kemudian makanan digiling menjadi
kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva, selanjutnya disalurkan melalui
faring dan esophagus, Pencernaan di lambung dan usus halus, dalam usus halus
diubah menjadi asaam-asam amino, monosakarida, gliserida dan unsur-unsur
dasarnya yang lain, absorbsi air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak
dicerna menjadi setengah padat (veses), kemudian veses dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus.
Dalam
mulut terdapat kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan mucus
sebagai pembasah dan pelicin makanan.Alat mulut terdiri dari palatum keras dan
lunak, diliputi oleh epitel berlapis gepeng. Palatum keras adalah membran
mukosa yang melekat pada jaringan tulang, sedangkan palatum lunak mempunyai
pusat otot rangka, fungsi mulut adalah sebagai penerima makanan. Organ-organ
didalam rongga mulut antara lain: gigi, lidah, dan kelenjar ludah, (Murniyati,
2002).
Pada
peredaran darah ikan merupakan peredaran darah tunggal, yang artinya darah
hanya satu kali mengalir melalui jantung.Darah masuk ke jantung melalui
pembuluh balik yang di tampungdalam satu tempat yang disebut sinus venosus,
kemudian darah masuk kedalam serambi dan bilik selanjutnya dipompa oleh bonggol
arteri dan menuju ke lengkung insang, maka selanjutnya akan terjadi pertukaran
gas O2. Kemudian darah mengalir kembali ke jantung malalui
vena. (Mahardono , 1979).
Ada
beberapa ikan dapat mengambil hawa dari udara karena mempunyai alat pernapasan
bantuan selain insang yang disebutlabyrint yang bekerja seperti paru-paru,
jenis ikan ini bila berada diluar air tidak segera mati, ( Achjar, 1986 ).
Anus
merupakan ujung dari saluran pencernaan, tempat pembuangan sisa metabolisme
pada ikan bertulang sejati, anusnya terletak disebelah depan saluran genital
(Mahardono , 1979).
Menurut Pratigyo
(1984). Didalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang yang disebut
gelembung renang, yang berfungsi sebagai pengatur daya apung ikan di dalam
air. Alat tersebut dinamakan alat hidrostatik. Pembuluh darah pada
dinding gelembung renang tersebut menyerap atau mengeluarkan gas yang
dipengaruhi oleh urat syaraf.
2.7.
Sistem otot
Menurut Sjafei (1989) urat daging yang terdapat
di kedua sisi tubuh ikan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu epaksial dan
hipaksial. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh suatu selaput yang
dinamakan horizontal akletogeneous septum. Dibagian permukaan selaput
ini terdapat urat daging yang menutupinya “musculus lateralis
superficialis“ yang banyak mengandung lemak karena warna yang merah kehitaman.
Pada garis besar ikan mempunyai tiga macam urat
daging yaitu urat daging bergaris, urat daging licin, dan urat daging jantung.
Secara fungsional tipe urat daging, yaitu yang di bawah rangsangan otak
(voluntary) ialah urat daging jantung. Dari penempelnya juga dapat
dibedakan menjadi dua yaitu urat daging yang menempel pada rangka, ialah urat
daging licin dan urat daging jantung ( Hardanto, 1979).
Otot jantung adalah otot yang cara kerjanya
tidak dipengaruhi oleh rangsang sedankan otot polos dan otot lurik dipengaruhi
oleh rangsang, pada otot polos tidak memperlihatkan adanya garis-garis
melintang dan terdapat pada sistem-sistem yang menjalankan fungsinya secara
otomatis (Soewasono, 1960).
Otot merupakan pembentuk rangka. Otot
berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot
untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut kontraktil (Mahardono, 1979).
Otot
pada ikan dibagi oleh suatu sekat horizontal menjadi otot epaksial yaitu otot
yang terletak di atas sekat horizontal, dan otot hipaksialis yang terletak di
bawah sekat horizontal (Fujaya, 2004).
Dalam
tubuh terdapat tiga macam jaringan otot yaitu otot polos yang tidak dipengaruhi
oleh rangsang, otot serat lintang involunter (tidak dipengaruhi kehendak) dan
otot serat lintang volunter (dipengaruhi oleh kehendak) ( Frandson, 1983).
2.8.
Sistem
rangka
Menurut
Buchar (1991), tulang rangka ikan terdiri dari dua macam, yaitu rangka
chondrichthyes (tulang rawan) dan osteicthyes (tulang sejati). Rangka berfungsi
untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh dan
berfungsi pula dalam pembentukan buti-butir darah merah. Berdasarkan
letaknya tulang sebagai penyusun rangka dikelompokan dalam tiga bagian, yaitu
tulang aksial (tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk), veskeral (lengkung
insang, tulang-tulang pada bagian kepala yang tidak termasuk dalam tulang
tengkorak), apendikular (rangka anggota badan seperti jari-jari sirip dan
tulang sirip).
Skeleton hewan yang dibentuk oleh tulang
merupakan struktur yang hidup. Tulang mempunyai vasa darah, vasa limfatik,
dan nerius dan dapat menjadi sasaran penyakit, mampu memperbaiki diri dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dengan adanya suatu stress
(Pratigyo, 1984).
Kerangka tubuh ikan disebut skeleton. Sisik
ikan yang mengandung zat tulang disebut pula rangka luar, rangka dari
tulang-tulang disebut rajum dalam, jadi pada ikan susunan rangkanya dapat
dibagi rangka luar dan rangka dalam (Mahardono, 1979).
Skeleton terdiri atas cartilago, os atau
kombinasi keduanya. Os mempunyai dua tipe yaitu os membranus dan os
cartilaginous (Katsowo, 1984).
Rangka luar atau sisik ikan yang mengandung zat
tulang.Sisik ikan tersusun atas zat kapur yang berfungsi untuk melindungi
bagian dalam tubuhnya (Soewasono, 1960).
Skeleton disebut juga kerangka tubuh. Sisik
ikan yang mengandung zat tulang disebut rangka luar. Rangka ikan terdiri dari
rangka luar atau disebut juga Eksoskeleton dan rangka dalam atau disebut juga
Andoskeleton, (Mardono, 1979).
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
3.1.
Waktu
dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu dan
senin tanggal 14 dan 16 Mei 2015 pukul 08:00 sampai dengan selesai. Bertempat
di laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan
Palu.
3.2.
Alat
dan bahan
Tabel daftar alat yang digunakan
No
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Baki
(dissecting pan)
|
Tempat
meletakkan ikan yang akan dibedah
|
2.
|
Pisau
bedah
|
Membedah
bagian tertentu pada ikan
|
3.
|
Pinset
|
Mengambil
organ yang akan diamati, dan menahan bagian tertentu pada waktu pembedahan
|
4.
|
Gunting
bedah
|
Membedah
bagian tertentu pada ikan
|
5.
|
Jarum
bertangkai
|
Mengambil
organ yang berukuran kwcil yang sulit diambil dengan pinset
|
6.
|
Lensa
pembesar
|
Digunakan
untuk melihat organ organ yang berukuran kecil, agar terlihat lebih jelas
|
3.3.
Metode
praktikum
3.3.1. Morfologi
1. Amati
bagian tubuh ikan, bentuk tubuh, sirip ekor, mulut linea lateralis (gurat
sisi), posisi mulut, tipe sirip dorsal, posisi sirip perut terhadap sirip dada
dan ciri-ciri khusus.
2. Buat
gambar ikan sesuai dengan keadaan sebenarnya dengan mengisi tabel sesuai dengan
hasil pengamatan yang anda lakukan.
3.3.2. Morfometrik dan meristik
Ukur semua bagian tubuh ikan yang menyatakan
ciri morfometrik dan hitung jumlah bagian yang menyatakan ciri meristik.
Kemudian isi tabel pada lembar kerja sesuai dengan hasil pengukuran dan perhitungan
yang anda lakukan.
3.3.3. Sistem integumen
Lakukan
pengamatan pada masing-masing sisik, kelenjar beracun dan pola warna ikan.
1. Ambil
masing-masing satu sisik pada bagian kepala, pertengahan badan dan ekor,
lakukan pengamatan dan buat gambar dari ketiga sisik yang diamati.
2. Amati
bagian-bagian yang diduga merupakan organ beracun, kemudian isi tabel pada
lembar kerja
3. Amati
dengan seksama pola warna kemudian buat gambar sesuai dengan pola warna yang
ada. Gunakan pewarna yang sama dengan warna ikan yang anda amati
3.3.4. Anatomi dalam
Ikan dibedah dari arah ekor sampai kepala tanpa harus merusak
organ-organ dalam pada ikan. Kemudian mengamati struktur organ-organ yang
terdapat di dalamnya lalu menggambar struktur anatomi ikan tersebut mengikuti
bentuk tubuh ikan pada lembar kerja yang telah disiapkan.
3.3.5. Sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran
darah
Ikan
dibedah kemudian diamati bagian lambung dan usus lalu mengukur panjang usus dan
membandingkan dengan panjang tubuh (panjang total). Setelah itu mengambil
insang dan menghitung jumlah tapis insang, dan mengamati jantung serta
strukturnya dan bagian-bagiannya kemudian menggambar pada lembar kerja.
3.3.6. Sistem otot (urat daging)
Kupas
kulit terluar pada ikan, setelah terkelupas kemudian mengamati dan menggambar
blok urat daging yang tampak lateral pada seluruh bagian tubuh ikan dan otot
yang menunjang pergerakan sirip (dada, ventral, dorsal, anal, dan
ekor). Setelah itu membelah ikan dengan melintang ( bagian badan dan
ekor ) kemudian menggambarkan serta menentukan bagian badan, bagian ekor,
hipaksial, epaksial, miotom, mioseptum, septum horizontal dan septum vertikal
pada tubuh ikan tersebut.
3.3.7. Sistem rangka
1. Berikan
nama setiap tulang pada preparat tulang yang telah dibuat.
2. Hitung
jumlah ruas tulang belakang.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut :
4.1.1. Morfologi
|
Gambar
1. Morfologi ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta)
Tabel
1. Morfologi ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta)
Parameter
|
Jenis ikan
|
Rastrelliger kanagurta
|
|
Bentuk tubuh
|
Fusiform
|
Bentuk mulut
|
Dapat disembulkan
|
Posisi mulut
|
Terminal
|
Mulut disembulkan (dapat / tidak)
|
Dapat disembulkan
|
Sungut ( ada / tidak )
|
Tidak ada
|
Jika ada ( letak / jumlah )
|
Tidak ada
|
Bentuk sirip ekor
|
Bercagak
|
Posisi sirip V terhadap P
|
Torasik
|
Tipe sirip D (tunggal /ganda)
|
Ganda
|
Kelengkapan LL
|
Ada
|
Sirip V (ada/tidak)
|
Ada
|
Ciri khusus
|
Memiliki skut
|
Operkulum
|
Ada
|
Preoperkulum
|
Ada
|
Sirip P (ada/tidak)
|
Ada
|
4.1.2.
Ciri morfometrik dan meristik
Tabel 2. Ciri morfometrik ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta)
No
|
Bagian tubuh yang
diukur
|
Jenis ikan
|
Persentase
|
Rastrelliger kanagurta
|
|||
1
|
Panjang total
|
25
|
100%
|
2
|
Panjang garpu /cagak
|
22.5
|
90%
|
3
|
Panjang baku
|
20
|
80%
|
4
|
Panjang kepala
|
6
|
24%
|
5
|
Panjang predorsal
|
8
|
32%
|
6
|
Panjang batang ekor
|
6
|
24%
|
7
|
Tinggi badan
|
6.3
|
25.2%
|
8
|
Tinggi batang ekor
|
1.2
|
4.8%
|
9
|
Tinggi kepala
|
5
|
20%
|
10
|
Lebar kepala
|
3
|
12%
|
11
|
Lebar badan
|
3.5
|
14%
|
12
|
Panjang hidung
|
1
|
4%
|
13
|
Panjang bagian kepala di belakang mata
|
2.3
|
9.2%
|
14
|
Lebar ruang antar mata
|
2
|
8%
|
15
|
Diameter mata
|
2
|
8%
|
16
|
Panjang rahang atas
|
2.5
|
10%
|
17
|
Panjang rahang bawah
|
2.5
|
10%
|
18
|
Lebar bukaan mulut
|
2
|
8%
|
19
|
Tinggi di bawah mata
|
0.5
|
2%
|
20
|
Panjang dasar sirip punggung
|
12
|
48%
|
21
|
Panjang dasar sirip anal
|
7
|
28%
|
22
|
Tinggi sirip punggung
|
3
|
12%
|
23
|
Panjang sirip dada
|
6
|
24%
|
24
|
Panjang sirip perut
|
3
|
12%
|
Proporsi B
/ A X 100 %
Keterangan
:
A. Panjang
total tubuh
B. Panjang bagian tubuh yang diukur
Tabel 3. Ciri meristik ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
No
|
Parameter
|
Jenis
ikan
|
Ikan
kembung (Rastrelliger kanagurta)
|
||
1
|
Jari-jari sirip
keras :
|
|
Sirip D
|
8
|
|
Sirip C
|
22
|
|
Sirip A
|
-
|
|
Sirip P
|
-
|
|
Sirip V
|
-
|
|
2
|
Jari-jari sirip
lemah :
|
|
Sirip D
|
25
|
|
Sirip C
|
24
|
|
Sirip A
|
44
|
|
Sirip P
|
10
|
|
Sirip V
|
-
|
|
3
|
Perumusan sirip :
|
|
Sirip D
|
D.VIII.25
|
|
Sirip C
|
C.XXI.24
|
|
Sirip A
|
A.44
|
|
Sirip P
|
P.10
|
|
Sirip V
|
-
|
|
4
|
Jumlah sisik :
|
|
Pada LL
|
|
|
Di bawah LL
|
|
|
Di atas LL
|
|
|
5
|
Jumlah sisik predorsal
|
|
6
|
Jumlah sisik pipi
|
|
7
|
Jumlah sisik keliling badan
|
|
8
|
Jumlah sisik batang ekor
|
|
9
|
Jumlah tapis insang
:
|
|
Bagian bawah
|
152
|
|
Bagian atas
|
31
|
|
10
|
Jumlah skut
|
47
|
4.1.3.
Anatomi dalam
|
Gambar 3. Anatomi
dalam ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta)
4.1.4. Sistem pencernaan, pernapasan
dan peredaran darah
|
Gambar 4. Lambung dan usus ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
Tabel 4. sistem pencernaan ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
Tipe organ pencernaan
|
Panjang
|
Rasio (%)
|
|||
Gigi
|
Lambung
|
Usus
|
Tubuh (A)
|
Usus (B)
|
(A x B) x 100
|
Villiform
|
Ikan omnivora
|
Ikan omnivora
|
25.5
|
14.5
|
|
Tabel 5.sistem pernafasan ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
Jumlah lembar insang
|
Jumlah filamen insang
|
||
Kanan
|
Kiri
|
Kanan
|
Kiri
|
4
|
4
|
211
215
180
214
|
250
218
200
280
|
Jumlah
|
820
|
945
|
|
Gambar 5.
Insang ikan kembung (Rastrelliger kangurta)
|
Gambar 6. Jantung ikan kembung
(Rastrelliger kangurta)
4.1.5. Sistem otot (urat daging)
Gambar 7. Otot bagian luar ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
Gambar 8. Potongan melintang bagian badan dan ekor ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
4.2.
Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil
yang diperoleh meliputi :
4.2.1. Morfologi
Morfologi
adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan organ dari ikan terutama bentuk
tubuh dan organ luar dari ikan. bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa misal
dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris
pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi
terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola tingkah laku yang khusus.
Bentuk
tubuh ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) berbentuk fusiform,
yaitu cirinya adalah bentuk dasar adalah bundar tapi jika dilihat secara
keseluruhan bagian tubuh maka bentuknya seperti torpedo dimana bagian yang
terbesar berada pada sekitar 34-40% panjang tubuh dari arah depan (anterior),
kemudian meruncing kearah belakang (posterior). bentuk mulutnya dapat
disembulkan dengan posisi terminal yaitu, rahang atas dan rahang bawah relative
sama panjang.
Bentuk
tubuh ikan kembung ( Rastrelliger kanagurta ) adalah simetris, berarti terdiri atas dua
belahan yang sama, apabila tubuh dibelah dua belahan yang sama, dan tubuh
dibelah dua dari kepala sampai ekor dengan arah punggung perut. Pada ujung
depan dari kepala terdapat mulut, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada
sebelah menyebelah kepala terdapat mata, dan diantara bagian kepala dan badan
terdapat tutup insang
Pada ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta) memiliki
ciri khusus yaitu skut (scutes) adalah kelopak tebal (semacam sisik) yang
mengeras, yang terdapat pada bagian pangkal ekor (skut kaudal) atau pada bagian
perut (skut abdominal), dan tidak memiliki sungut, bentuk ekor yaitu brbentuk
cagak, posisi mulutnya berbentuk terminal, dan memiliki preoperkulum.
4.2.2. Morfometrik dan meristik
Pada
pengamatan morfometrik ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) maka
didapatkan data sebagai berikut panjang total 25 cm yang diukur dari ujung
mulut bagian atas sampai dengan ujung ekor paling belakang. Selain itu
panjang cagak dn panjang baku yang masing-masing 22,5 cm dan 20
cm.panjang cagak diukur dari ujung mulut sampai pangkal ekor,
panjang baku yaitu panjang yang diukur dari ujung mulut sampai ujung
batang ekor.
Pengamatan
pada morfometrik ikan dilakukan denagn pengukuran panjang, lebar, dan tinggi,
yang selanjutnya pada pengukuran proporsi antara ukuran bagian-bagian tubuh
dengan panjang total, memiliki rumus yaitu ukuran panjang baku dibagi panjang
bagian yang diukur dan dikalikan dengan 100%.
Pada
pengamatan meristik ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) Ciri-ciri meristik pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta). Pada bagian pengamatan meristik ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta) pengamatan dilakukan pada perhitungan jumlah
masing-masing bagian tubuh pada ikan, yang dihitung adalah jumlah sirip, sisik
dan insang.
Dalam
mengamati sirip (jari-jari sirip keras dan jari-jari sirip lemah), sisik dan
insang. ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) maka didapatkan jumlah tapis insang bagian bawah 152 ,jumlah tapis
insang bagian atas 31 dan tidak mempunyai sisik
4.2.3. Anatomi dalam
Pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) di dalam rongga badannya terdapat organ-organ, yaitu insang, ginjal, gelembung renang
yang berfungsi sebagai alat pendeteksi ikan pada posisi kedalaman air dan sebagai penyeimbang ikan apabila berada
didalam air. gelembung renang terletak disebelah ventral,
disamping itu terdapat limfa, organ ini sukar terlihat karena kadang kadang
terbungkus oleh lemak dan hati di antara usus, dan terdapat saluran
pencernaan, hati dan kantong empedu.
Fungsi lambung pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) adalah menyimpan makanan dalam jumlah yang sangat besar setelah
hewan selesai makan, mengaduk makanan dengan sekresi (getah lambung), dan
pengosongan lambung, dan memasukan isinya kedalam usus.
Panjang usus pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) yang kami peroleh yaitu 14,5ncm, maka dapat disimpulkan bahwa ikan tersebut menunjukan ikan omnivora atau ikan yang sumber
makannya berasal dari daging maupun tumbuhan.
4.2.4. Sistem pencernaan, pernapasan,
dan peredaran darah
a. Sistem pencernaan
Langkah-langkah proses pencernaan makanan pada
ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) yaitu :
1.
Pencernaan
di mulut dan rongga mulut: makanan
digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva
2.
Disalurkan
melalui faring dan esophagus
3.
Pencernaan
di lambung dan usus halus: dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino, monosakarida,
gliserida dan unsur-unsur dasarnya yang lain.
4.
Adsorbsi
air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat
(veses).
5.
Veses
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui anus.
Sistem pencernaan ikan sangat dipengaruhi oleh
jenis makanannya. Menurut bentuknya gigi ikan digolongkan pada beberapa
bentuk yaitu Villiform, Conical, Canine, Molaform, Incisor, Fuse beak.
Lambung dan usus ikan biasanya memiliki variasi
bentuk dan ukuran yang merupakan akibat dari adaptasi morfologi dan struktural
terhadap kebiasaan makanan. Pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)
ususnya lebih pendek dari ukuran tubuhnya yaitu hanya sekitar 14,5 cm, ini
menunjukan ikan tersebut adalah jenis ikan omnivora. Pada ikan omnivora
memiliki lambung yang besar menyerupai kantong mirip dengan lambung manusia.
Ikan kembung juga memiliki gigi yang berbentuk villiform.
b. Sistem
pernapasan
Alat pernapasan utama pada ikan adalah insang,
walaupun ada jenis ikan tertentu yang bernafas menggunakan paru-paru seperti
lungfish. Selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat
pernapasan tambahan antara lain labirin.
Pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) alat
pernapasannya berupa insang terdiri atas 4 lembar, masing-masing lembar insang
terdiri dari tiga bagian yaitu lengkung insang, filamen insang dan tapis
insang. Bagian yang berperan dalam pengikatan oksigen dari air adalah filamen
insang sehingga filamen insang dilengkapi dengan kapiler-kapiler darah.
c.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta) disebut peredaran darah tunggal. Dimana darah mengalir dari
jantung ke insang kemudian ke seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung.
Peredaran darah berfungsi dalam pengangkutan
oksigen hasil respirasi, pengangkutan sisa metabolisme. Jantung ikan
terdapat suatu ruang tambahan yang disebut sinus venosus, yang berfungsi
sebagai penampung darah dari vena hapaticus serta mengirimkannya ke atrium yang terdapat katub sinatrial. Darah
kemudian dikirim kembali ke ventrikel untuk mencegah darah tersebut kembali ke
atrium.
4.2.5.
Sistem otot (urat daging)
Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana
jika dibandingkan dengan vertebrata yang lain. Walaupun susunannya lebih
sederhana pada ikan juga didapatkan tiga jenis otot yaitu otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.
Bila dilihat secara keseluruhan, urat daging
bergaris diseluruh tubuh ikan terdiri dari kumpulan blok urat
daging. Tiap-tiap blok urat daging ini dinamakan miotom yang dilapisi oleh
mioseptum. Urat daging bergaris terdapat disepanjang tubuh ikan mulai
belakang kepala sampai ekor pada jaringan yang dapat dikendalikan.
Urat daging yang terdapat di kedua sisi tubuh
ikan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu epaksial dan
hipaksial. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh suatu selaput yang
dinamakan horizontal akletogeneous septum. Dibagian permukaan selaput ini
terdapat urat daging yang menutupinya “musculus lateralis superficialis“
yang banyak mengandung lemak karena warna yang merah kehitaman.
4.2.6.
Sistem rangka
Pada
dasarnya tulang rangka ikan terdiri dari dua macam, yaitu rangka chondrichthyes
(tulang rawan) dan osteicthyes (tulang sejati). Rangka berfungsi untuk
menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh dan berfungsi
pula dalam pembentukan buti-butir darah merah. Berdasarkan letaknya
tulang sebagai penyusun rangka dikelompokan dalam tiga bagian, yaitu tulang
aksial (tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk), veskeral (lengkung insang,
tulang-tulang pada bagian kepala yang tidak termasuk dalam tulang tengkorak),
apendikular (rangka anggota badan seperti jari-jari sirip dan tulang sirip).
Pada pengamatan
mengenai sistem rangka, maka diketahui bahwa ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta) memiliki tulang osteicthyes atau ikan bertulang sejati.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari
hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta) adalah ikan yang mempunyai tubuh yang berbentuk fusiform, yaitu cirinya adalah bentuk dasar adalah
bundar, memiliki tanjang total 25 cm, tidak memiliki sisik dan mempunyai ciri
khusus yaitu skut. Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) tergolong ikan omnivore
dilihat dari bentuk lambung dan rasio antara panjang usus dan panjang total,
jika dilihat dari system rangka ikan kembung tergolong ikan bertulang sejati,
karena memiliki operculum.
5.2.
Saran
Dengan
melihat praktikum yang telah dilaksanakan, saran saya sebagai praktikan adalah,
kiranya agar waktu pelaksanaan praktikum ditambah agar praktikan tidak
terburu-buru dalam mengamati ikan, serta kiranya praktikan juga harus mengikuti
prosedur yang telah diberikan pembimbing agar praktikum yang dilaksanan dapat
memperoleh hasil dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan
DAFTAR
ISI
Achjar,M.
1968. Perikanan Darat. Sinar Baru. Bandung
Buchar,R.,
1991. Kegiatan Magang Mata Ajaran Iktiologi. IPB, Fakultas
Perikanan
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan.
Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta
Frandson,
R.D., 1983. Anatomi dan Fisiologi Ternak. PT Inter Masa,
Jakarta
Fujaya,
2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta, Jakarta
Hardanto,
1979. Perikanan Indonesia, PT Cipta Sari Grafika, Bandung
Katsowo,
1984. Anatomi Komparativa. Penerbit Alumni, Bandung.
Lalli, 1993. Biological Oceanography: An
Introduction. Pergamon Press, Columbia
Mahardono,
1979. Anatomi Ikan. PT Inter Masa, Jakarta
Murniyati,
2002. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya, Tegal
Rahdianto, 1994. Biologi. Erlangga,
jakarta.
Rahardjo, MF dan Muniarti. 1984. Anatomi
beberapa jenis Ikan ekonomis penting di Indonesia. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Saanin,
1968. Pembenihan
Bandeng Skala Rumah Tangga. Loka Penelitian Perikanan Pantai Gondol,
Bali.
Sjafei,
1989. Fisiologi Ikan. IPB , Fakultas Perikanan.
Soewasono,
1960. Diktat Skeleton dan Circulation. Diktaten Kring Fakultas
Kedokteran, Yogyakarta
kak salam kenal saya marlinda nirvana dari prodi budidaya perairan universitas brawijaya 2015. saya mau tanya kak ttg iktiologi khususnya ikan kembung, soalnya bulan ini ada pratikum kak. boleh minta kontaknya kak? ID LINE atau no hp bisa? terima kasih
BalasHapus